
Yanuar Irawan: Mau Jadi Caleg PDIP, Wajib Ikut Diklat Kader
- Diklat KaderLampungPDI-PPolitikUtamaYanuar Irawan
- Maret 29, 2022
- 3 minutes read
![]() |
Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPD PDI-P Provinsi Lampung Yanuar Irawan.//dok |
Nuansalampung.com–Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kader PDI-P menjadi salah satu syarat bagi yang ingin menjadi calon legislatif dari partai besutan Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPD PDI-P Provinsi Lampung Yanuar Irawan, saat diwawancarai di Ruang Ketua Komisi V DPRD Lampung, Senin (28/3/2022).
“Diklat ini bisa dibilang sebagai tiket untuk maju sebagai bakal calon legislatif ataupun eksekutif di tingkatan daerah,” kata Yanuar.
Yanuar menuturkan, teranyar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kabupaten Pesisir Barat yang baru saja menggelar pendidikan kader tingkat pratama.
Kegiatan yang diikuti 35 kader itu terpusat di kantor DPC PDI-P setempat, Jumat (25/3) hingga Senin (27/3).
“Untuk di Pesibar ini merupakan yang pertama, harusnya memang dilakukan sejak tahun sebelumnya. Tapi karena Pandemi Covid-19 maka baru bisa dilaksanakan saat ini,” katanya.
Ketua Komisi V DPRD Lampung itu berharap seluruh kader bisa memahami dan menyerap materi yang disampaikan narasumber dan mengaplikasikannya ke tengah masyarakat. Sehingga kader di kabupaten setempat benar benar berkualitas dan memahami garis perjuangannya.
“Dalam pendidikan kader ini harus benar-benar dimanfaatkan. Karena yang mengikuti pelatihan ini merupakan kader pilihan,” ucapnya.
Lebih lanjut kader senior moncong putih itu menyatakan, kader yang mengikuti pendidikan nantinya akan diuji, melalui penugasan di tengah masyarakat selama enam bulan.
“Untuk itu semua kader yang mengikuti pelatihan ini harus benar-benar serius,” ujarnya.
Menurutnya, DPP dan DPD PDI-P telah berpesan agar seluruh kader, maupun pengurus tetap menjaga kekompakan.
“Terlebih dalam menghadapi Pemilu serentak 2024 mendatang, karena dengan kekompakan maka itu akan membawa kemenangan,” jelasnya. (nuansa1)
Editor: Agung Chandra Widi