
Saat Sirene Terlambat: Bupati Pesisir Barat Bergerak Cepat Demi Tambahan Armada Damkar
- LampungNewsUtama
- Mei 15, 2025
- 2 minutes read

Nuansalampung.com–Ketika api mulai melahap rumah warga di pedalaman Pesisir Barat, waktu adalah segalanya. Tapi di banyak kejadian, sirene pemadam kebakaran datang terlambat—bukan karena lalai, tapi karena armada tak mencukupi dan jarak terlalu jauh.
Kondisi inilah yang mendorong Bupati Pesisir Barat, Dedi Irawan, melangkah langsung ke pusat pemerintahan: Kantor Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (15 Menit 2025).
Dia menyuarakan kebutuhan mendesak daerahnya: penambahan armada pemadam kebakaran demi keselamatan warganya.

Dalam audiensi yang berlangsung hangat, Bupati menyampaikan langsung kepada Sekretaris Ditjen Bina Adwil, Indra Gunawan bahwa luasnya wilayah dan keterbatasan armada membuat pelayanan darurat sering kali terlambat menjangkau lokasi kejadian.
“Kami bukan hanya datang membawa permintaan, tapi membawa kebutuhan nyata. Ini soal keselamatan warga kami,” kata Dedi, tegas namun bersahaja.
Kabupaten Pesisir Barat, dengan bentang geografisnya yang luas dan kontur wilayah yang beragam, menghadapi tantangan serius dalam hal penanggulangan bencana kebakaran.
Minimnya armada pemadam kebakaran membuat waktu respons menjadi panjang, dan risiko kerugian pun meningkat. Bupati menyampaikan bahwa penambahan armada bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak.
“Satu armada tambahan sangat berarti, untuk penyelamatan nyawa warga. Kami ingin masyarakat kami merasa aman di rumah mereka sendiri,” tambahnya.
Pernyataan itu mendapat perhatian serius dari Indra Gunawan. Ia mengapresiasi kehadiran langsung Bupati yang menunjukkan kesungguhan pemerintah daerah dalam memperjuangkan layanan publik.
“Kami melihat ini sebagai sinyal positif. Ketika daerah datang dengan data, kebutuhan, dan semangat untuk berbenah, pemerintah pusat tentu akan membuka ruang untuk bersinergi,” tutur Indra, menyambut aspirasi yang disampaikan.
Pertemuan ini tak hanya bicara soal mobil pemadam, tapi juga tentang semangat kolaborasi antarpemerintah, tentang bagaimana layanan dasar seperti keselamatan masyarakat menjadi prioritas bersama.
Langkah awal ini diharapkan menjadi pemicu bagi hadirnya dukungan konkret dari pusat untuk daerah-daerah yang memang membutuhkan perhatian lebih.
Optimisme pun tumbuh dari balik audiensi itu. Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat percaya bahwa melalui jalur komunikasi yang terbuka, kebutuhan akan tambahan armada pemadam kebakaran bisa segera terealisasi. Karena dalam setiap percikan api yang bisa dicegah, ada ketenangan warga yang bisa diselamatkan.(as)
Editor: Agung