Kurbankan Sapi dan Kambing, Demokrat Gelar Salat Idul Adha di Balai Krakatau

Kurbankan Sapi dan Kambing, Demokrat Gelar Salat Idul Adha di Balai Krakatau

 

Nuansalampung.com–Partai Demokrat Provinsi Lampung akan mengurbankan puluhan sapi dan ratusan kambing, Kamis (29/6/2024).

Pada perayaan Idul Adha 1444 Hijriah, DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung juga akan melakukan salat Idul Adha di balai Krakatau, diikuti pemotongan sapi dan kambing.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Bakomstra Partai Demokrat Lampung, Deni Ribowo, Rabu (28/6).

“Pada Hari Raya Kurban ini, jajaran Partai Demokrat di seluruh Lampung beserta kader dan para bakal calon anggota DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten kota akan melaksanakan pemotongan hewan kurban di masing-masing wilayah, baik di kantor partai ataupun di tempat umum seperti masjid,” kata Deni melalui pesan whatsapp.

Lebih lanjut Deni menyebut bahwa di Balai Krakatau total ada 8 ekor sapi dan puluhan kambing yang akan disembelih.

“Sementara para pengurus dan kader serta bacaleg yang ada di daerahnya masih-masing melakukan penyembelihan hewan pada Kurban tahun ini ditempatnya masing-masing,” jelasnya.

Deni yang juga legislator Lampung itu menuturkan bahwa sebagaimana sejarah nabi Ibrahim yang sangat mencintai anaknya nabi Ismail hingga Allah SWT, menguji nabi Ibrahim terhadap kecintaannya untuk dikurbankan sebagai wujud ketaatan pada perintah Allah SWT.

“Setiap sesuatu yang dicintai manusia dan kecintaanbya kepada sesuatu itu dapat membelenggu manusia untuk bertakwa kepada Allah SWT,” sebutnya.

Apa yang menjadi kiasan sebagai Ismail sesungguhnya adalah tiap sesuatu yang membuat manusia hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan tiap sesuatu yang dapat membutakan mata hati dan menulikan telinga manusia dari Hidayah Allah SWT.

“Kiranya apa dan siapa pun Ismail Ismail itu maka harus dikorbankan di bumi yang Pana ini sebagai bukti ke imanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT,” jelasnya.

Menurut Deni, inilah sejatinya makna terpenting Idul Qurban yakni tumbuhnya sikap kesediaan berkorban dalam konteks sosial yang lebih luas yakni kapan dan di mana pun kita berada rela memberikan pengorbanan yang tulus demi permaslahatan umat.

“Dengan demikian ibadah Qurban adalah semangat pembebasan manusia dari sifat sifat yang melekat sebagai potensi anti sosial,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahw sifat anti sosial yang paling berbahaya dan dapat menghancurkan sendi sendi kehidupan Berbangsa dan bernegara adalah nafsu serakah yang melahirkan perilaku yang tidak baik.(rls)

Editor: Agung Chandra Widi

Related post

RMD: Allah Tak Melihat Fisik dan Hartanya, Melainkan Pengurbanannya

RMD: Allah Tak Melihat Fisik dan Hartanya, Melainkan Pengurbanannya

Nuansalampung.com–Hari Raya Kurban atau Idul Adha mengajarkan untuk bisa saling berbagi terhadap sesama. Penyembelihan hewan kurban sebagaimana yang disyariatkan menjadi wadah…

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.