
DPRD Lampung : Jangan Sampai MinyaKita Jadi “MinyaKurang”
- Bandar LampungBandarlampungDPRD LampungLampungPolitik
- Maret 12, 2025
- 2 minutes read
Bandar Lampung — Wakil Ketua DPRD Lampung Maulidah Zauroh angkat bicara polemik minyak (Minyak Kita). Menurutnya, pengurangan takaran ini jelas merugikan masyarakat, terutama mereka yang setiap hari bergelut di dapur dengan minyak goreng sebagai kebutuhan pokok.
“Yang paling dirugikan jelas masyarakat. Kalau dibiarkan, lama-lama kita beli minyak satu liter, isinya bisa cuma cukup buat goreng bawang,” ujarnya. Selasa (11/03/2025).
Anggota DPRD dari Fraksi PKB, Maulidah tersebut mendorong Disperindag dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi peredaran MinyaKita di Lampung. Kalau ada yang mencurigakan, laporkan! Jangan sampai minyak yang seharusnya jadi hak rakyat malah raib entah ke mana.

“Kami minta pemerintah daerah serius mengawal ini. Kalau ada yang kedapatan curang, tindak tegas! Biar kapok,” tegasnya.
Dengan sidak dan pengawasan ini, harapannya masyarakat bisa kembali menikmati MinyaKita sesuai takaran—bukan MinyaKurang dengan bonus rasa penasaran.
Sementara, Kepala Disperindag Lampung, Evie Fatmawati, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah mulai mengambil sampel minyak dari berbagai pasar untuk diperiksa lebih lanjut.
“Tim pengawasan kami sudah turun untuk mengambil beberapa sampel. Setelah ini, kami cek apakah takarannya sesuai atau justru ikut-ikutan mengecil,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (11/03/2025).
Meski sebelumnya tidak ditemukan pengurangan, Evie memastikan pihaknya akan melakukan pengecekan ulang. Bahkan, ia berjanji akan berkoordinasi dengan 15 kepala dinas perdagangan di kabupaten/kota se-Lampung agar tidak ada celah bagi MinyaKita palsu berkeliaran.