Budiman AS Dicurhati Soal Pemimpin Yang Masih Korupsi

Budiman AS Dicurhati Soal Pemimpin Yang Masih Korupsi

Anggota DPRD Provinsi Lampung, Budiman AS, menggelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Sabtu (20/9).

Dalam sambutannya, Budiman AS yang juga Ketua Partai Demokrat Kota Bandarlampung ini menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara, melainkan panduan hidup yang harus diamalkan dalam keseharian. Ia menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan, terutama menghadapi tantangan politik, sosial, hingga penetrasi budaya global yang dapat memengaruhi generasi muda.

“Pancasila harus kita hidupkan, bukan hanya dihafal. Persatuan adalah kunci agar bangsa ini tetap kokoh. Kalau kita hanya menjadikannya simbol, tanpa mengamalkan nilai-nilainya, maka kita akan kehilangan jati diri,” tegas Budiman.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber akademisi Universitas Bandar Lampung (UBL) Anggalana, yang memaparkan konsep living ideology atau menghidupkan ideologi. Ia menekankan bahwa nilai Pancasila tidak boleh berhenti di ruang kelas atau seminar, melainkan diwujudkan dalam tindakan nyata: saling menghargai, menjaga toleransi, dan menggunakan media sosial secara bijak.

“Bijak dalam bermedsos adalah bagian dari pengamalan Pancasila. Jangan sampai kita terjebak hoaks, ujaran kebencian, atau polarisasi. Kalau kita bisa menjadikan medsos sebagai ruang membangun persatuan, itu artinya kita sudah menghidupkan Pancasila,” jelas Anggalana.

Namun, diskusi menghangat ketika salah seorang peserta bertanya: “Apakah pemimpin kita saat ini sudah mengimplementasikan Pancasila? Kenapa masih banyak yang korupsi?” Menjawab hal itu, Budiman menegaskan bahwa perilaku korupsi tidak bisa digeneralisasi sebagai cerminan sistem. “Itu perilaku oknum. Bukan berarti Pancasila gagal. Justru ini menjadi alarm bagi kita semua untuk lebih kritis, agar nilai-nilai itu ditegakkan,” tegasnya.

Moderator acara, Levi Tuzaidi, memberikan pernyataan penutup yang menggugah kesadaran bersama. Ia menekankan bahwa fenomena pemimpin yang masih terjerat korupsi seharusnya juga menjadi cermin bagi masyarakat.

“Apakah ini murni salah mereka saja? Atau juga salah kita? Mari kita jujur, pada pemilu lalu apakah kita memilih berdasarkan visi dan misi? Atau hanya karena iming-iming dan popularitas? Kalau jawabannya bukan visi dan rekam jejak, maka ini juga kesalahan kita semua,” ujar Levi, yang langsung disambut tepuk tangan peserta.

Sumber: Matapena.co

Related post

Polemik Makanan Bergizi Gratis, Legislator Turun ke Lokasi

Polemik Makanan Bergizi Gratis, Legislator Turun ke Lokasi

https://www.youtube.com/watch?v=RwErBPzVtLI Nuansalampung.com–Program makanan bergizi gratis yang seharusnya menyehatkan, justru memunculkan polemik di Lampung Timur. Puluhan siswa dilarikan ke RSUD Sukadana akibat…
Wagub Jihan Ajak Mahasiswa Polinela Jadi Pelopor Empat Pilar Kebangsaan

Wagub Jihan Ajak Mahasiswa Polinela Jadi Pelopor Empat Pilar…

Wakil Gubernur Provinsi Lampung Jihan Nurlela menjadi narasumber dalam acara Seminar Kebangsaan Empat Pilar Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Lampung 2025…
Keselamatan Siswa Lebih Penting dari Program

Keselamatan Siswa Lebih Penting dari Program

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung sekaligus Sekretaris Fraksi PKS, Syukron Muchtar, menyampaikan keprihatinan atas kasus keracunan massal yang dialami ratusan…

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *