
50 Tahun Bukan Usia Kejayaan, Rektor sebut UBL Justru Terlahir Kembali
- BandarlampungLampungPendidikanUtama
Nuansalampung.com–Universitas Bandarlampung atau UBL genap berumur 50 tahun. Di usia tersebut, UBL mengadakan serangkaian kegiatan bertajuk “Growing Shining Winning” (tumbuh bersinar menang).

Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 tersebut digelar di Mahligai Agung Covention Hail, Pascasarjana UBL, Kamis (21/7/2022).
Rektor UBL Profesor M Yusuf Sulfarano Barusman menyatakan bahwa 50 tahun bukanlah usia kejayaan. Itulah sebab diangkatnya tema “Growing Shining Winning” pada HUT ke-50 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tertua di provinsi setempat.
“Kami ingin mematahkan pepatah yang mengatakan bahwa 50 tahun memasuki usia tua. Kita mengambil tema ini karena di usia 50 tahun UBL justru terlahir kembali (reborn),” kata Rektor, dalam sambutannya.
Rektor pun menegaskan bahwa UBL masih akan terus berharap dan bekerja keras untuk dapat tumbuh dan berkembang (growing).
“Kemudian shining (bersinar). Keberadaan UBL harus lebih banyak memberi pencerahan dan manfaat yang positif bagi masyarakat,” ucapnya.
“Terakhir winning (menang). Kita tak mau menjadi Perguruan Tinggi yang kaleng-kaleng, yang ecek-ecek. Tapi kita ingin jadi yang terbaik,” tegasnya, disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Dalam kesempatan yang sama, Yusuf Barusman juga sempat menceritakan perjalanan UBL yang terus berkembang, dimulai sebagai Akademi Administrasi Niaga (AAN) Tanjungkarang yang didirikan pada 1972.
Bersamaan dengan itu, Almarhum RM Barusman dan Sri Hayati membentuk Yayasan Administrasi Lampung yang menaungi AAN Tanjungkarang.
Hingga pada 17 Januari 1984, UBL lahir menjadi pioneer PTS di Lampung dengan tiga fakultas dan lima jurusan. Tahun 1997, UBL membuka program pasca sarjana pertama di Lampung.
Sampai pada Oktober 2014, UBL melakukan trausfurmasi dengan megadakan Strategic Management Meeting yang menghasilkan isu strategis terkait lingkungan eksternal dan internal UBL serta perumusan Visi, Misi dan Budaya Organisasi UBL.
“Dengan berbagai upaya yang dilakukan civitas akademika UBL, baik dari pembangunan secara fisik maupun sumber daya manusia, dua tahun berturut-turut UBL mendapatkan penghargaan Universitas Swasta terbaik se-Sumbapgsel,” ucapnya.
Sebelumnya, perayaan tersebut diawali dengan orasi ilmiah mengenai pembangunan berkelanjutan oleh kepala pusat studi Sustainable Development Goals (SDGs) Center UBL, Fritz Akhmad Nuzir.
Dia mengatakan bahwa sejak 1972, UBL turut berkontribusi terhadap pembangunan Provinsi Lampung melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Dalam konteks global, tahun 1972 merupakan bagian nenting dalam milestones pembangunan berkelanjutan. UBL melalui SDGs Center siap menjadi mitra untuk merajut keberlanjutan pembangunan di Provinsi Lampung bersama pemerintah daerah dan stakeholder lainnya terutama dalam Decade of Actions SDGs menuju 2050,” papar Fritz dalam orasinya.(nuansa1)
Editor: Agung Chandra Widi