Bertemu Wakil Rakyat, Begini Keluhan Petambak Udang

Anggota DPRD Provinsi Lampung Ali Imron reses di Labuhanmaringgai, Lampung Timur.//ist

Nuansalampung.com–Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung Ali Imron mengadakan pertemuan dengan sejumlah petambak udang di Desa Margasari, Kecamatan Labuhanmaringgai, Lampung Timur, Sabtu 11 September 2021.

Reses yang dilakukan politisi dari Fraksi Partai Golkar itu, tidak seperti biasanya yang diadakan secara formal di sebuah gedung pertemuan. Kali ini, kegiatan menyerap aspirasi masyarakat berlangsung di tengah hamparan ratusan hektare tambak di pantai timur.

Anggota dewan kelahiran Brajahaarjosari, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur itu, bersama sejumlah kelompok tani tambak udang, duduk di atas pematang pinggir tambak dengan alas terpal plastik berwarna biru.

Dalam dialog yang berlangsung santai dan kekeluargaan, itu para petambak mengungkapkan sejumlah persoalan. Mulai dari masalah saluran irigasi hingga sarana produksi dan permodalan.

Menurut petambak Kamal, saluran irigasi tersier yang di areal pertambakannya kini mengalami pendangkalan. Kondisi ini membuat petambak kesulitan memenuhi kebutuhan air untuk tambak. “Mohon disampaikan ke instansi terkait agar saluran air (tersier) tersebut bisa dikeruk,” katanya.

Persoalan lain, Kamal menyebut soal sarana produksi untuk budidaya udang. Mulai dari kebutuhan benur (bibit udang), pakan, dan pembinaan terutama tentang perkembangan teknologi budidaya udang.

Masalah permodalan, dia menyebut hampir seluruh petambak terjerat pinjaman uang dari pemodal atau tengkulak. Modal untuk pengadaan pakan, misalnya. Petambak memperoleh dari pemodal dengan potongan sekitar Rp15 ribu sampai Rp20 per zak pakan. Ditambah dengan potongan hasil panen sebesar seribu rupiah per kilo gram udang.

Kondisi itu terjadi karena petambak tidak memiliki alternatif lain. Padahal, kata Kamal, sering terjadi benur yang diperoleh dari pengusaha yang meminjamkan modal itu berkualitas jelek. Sehingga hasilnya tidak maksimal.

Terhadap keluhan itu, Imron mengatakan akan membantu mempertemukan petambak dengan instansi terkait agar bisa memperoleh pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan. “Nanti kita adakan pertemuan lagi untuk membahas masalah KUR untuk petambak,” katanya.

Menurut Imron, sudah seharusnya pemerintah hadir membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi petambak udang. Keberhasilan petambak, selain meningkatkan kesejahteraan petambak dan keluarganya, juga dapat berperan terhadap perekonomian nasional. Apalagi udang termasuk komodistas ekspor yang bisa menghasilkan devisa bagi negara.

“Persoalan permodalan, bibit, dan pakan, sebenarnya persoalan lama yang hingga kini belum ada solusinya. Kami memfasilitasi pertemuan petambak dengan instansi terkait agar petambak bisa mengakses permodalan dari lembaga keuangan, seperti KUR,” katanya.(**)

Related post

Dianggarkan Setengah Milyar, Belanja Kaporit Kolam Renang Unila Hanya Sepertiganya

Dianggarkan Setengah Milyar, Belanja Kaporit Kolam Renang Unila Hanya…

Nuansalampung.com–Dianggarkan setengah milyar, realisasi belanja kaporit dan PAC Kolam Renang Universitas Lampung (Unila) ternyata hanya sepertiganya. Kabag Informasi dan Humas Universitas…
Fatayat NU Gelar Aksi di Mapolda, Diah: Semoga Pelaku Segera Tertangkap

Fatayat NU Gelar Aksi di Mapolda, Diah: Semoga Pelaku…

Nuansalampung.com–Sudah hampir lima bulan berlalu, belum terungkap siapa pelaku pembunuhan Riyas Nuraini. Riyas (32) adalah anggota ranting Rajabasa Lama Fatayat Nahdlatul…
Unila Anggarkan Setengah Miliar Untuk Kaporit Kolam Renang

Unila Anggarkan Setengah Miliar Untuk Kaporit Kolam Renang

Nuansalampung.com–Anggaran pengadaan kaporit dan PAC (Poly Aluminium Chloride) pada Kolam Renang Universitas Lampung (Unila) mencapai setengah miliar, naik tiga kali lipat…

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.