
Kota Bandarlampung Gelap Gulita dan Rawan Banjir, Pemkot dan PLN Dikritik
- Bandar LampungNewsPolitikUtama
- April 27, 2022
- 3 minutes read

Nuansalampung.com–Kota Bandarlampung adalah sentra Provinsi Lampung. Namun miris, jala protokoler di kota tapis berseri gelap gulita. Lampu-lampu jalan padam di malam hari.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Bandarlampung pun mengaku prihatin dengan keselamatan warga ketika berkendara di malam hari.
“Kalau jalan raya gelap gulita begini, pastilah rawan kecelakaan, juga rawan kriminal. Apalagi sekarang di tengah arus mudik,” kata Budiman pada Nuansalampung.com, Rabu (27/4/2022).
Beberapa jalan yang gelap gulita ketika malam antara lain Jalan Pangeran Antasari, Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, serta beberapa ruas jalan protokoler lainnya.

Belakangan, para selebgram juga mengunggah situasi kota yang gelap gulita di akun Instagram mereka seraya memberi cibiran dan kritikan.
“Kemudian bundaran gajah yang menjadi ikon kota juga gelap. Kan lucu,” ucap Budiman.


Budiman berharap, pemerintah kota dan PLN bisa segera menyelesaikan persoalan tersebut.
“Harus segera dihidupkan lampu jalan ini. Jangan sampai gara-gara hutang Pemerintah Kota (Pemkot) yang bertumpuk pada PLN, lantas masyarakat jadi korban. Maka PLN juga jangan arogan, main asal matikan lampu jalan,” tegasnya.
Selain soal pemadaman lampu jalan, Budiman juga menyoroti masalah banjir yang kerap melanda Kota Bandarlampung di musim penghujan.

“Masalah banjir ini harusnya menjadi skala prioritas. Karena sudah berulang. Dengan anggaran terbatas harusnya Pemkot bisa mengatur skala prioritasnya, utamakan dulu yang lebih bermanfaat. Untuk apa mengecat fly over, apa gunanya? Mending utamakan penanggulangan banjir dulu,” paparnya.
Selain menimpa rumah-rumah penduduk, banjir juga kerap terjadi di beberapa ruas jalan protokoler di kota setempat, diantaranya Jalan Kartini, Jalan Pangeran Antasari, Jalan Pangeran Tirtayasa, dan beberapa ruas jalan lainnya.
“Harusnya ada perbaikan drainase. Banjir inikan salah satunya karena saluran yang macet. Kemudian trotoar di pertokoan tidak boleh dicor,” jelasnya.
“Maka saya miris, di Sukarame tempat saya tinggal banyak yang kebanjiran. Termasuk di jalan depan Rumah Sakit umum, banjir terus itu. Menyebabkan kemacetan panjang,” sambungnya.(nuansa1)
Editor: Agung Chandra Widi